JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Badan Otonom Nahdlatul Ulama (Banom NU) merasa Muktamar NU ke- 33 yang akan digelar di Kabupaten Jombang 1-5 Agustus 2015 telah ditunggangi oleh kepentingan politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kepentingan politik PKB dalam Muktamar NU itu terlihat dengan maraknya atribut bendera PKB berdampingan dengan bendera NU yang terpasang di seluruh jalan di Kabupaten Jombang.
Baca Juga: Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan
Sekeretaris Ansor Kabupaten Jombang, Muizun Hakam menegaskan, banyaknya atribut PKB yang secara dominan dipasang berdampingan dengan bendera NU menjelang pelaksanaan Muktamar sangat mencederai semangat Khittah NU 1926.
“Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama jangan sampai dinodai oleh kepentingan partai politik. Kami meminta bendera PKB di sejumlah jalan itu harus segera diturunkan, karena sudah menyakiti khittah NU,” Kata Sekeretaris Ansor Kabupaten Jombang, Muizun Hakam usai mendatangi kediaman Ketua PCNU, Kiai Isrofil, Minggu (12/07/2015).
Para pengurus Ansor Jombang sebagai salah satu badan otonom NU mendatangi kediaman Ketua PCNU Jombang KH Isrofil Amar untuk meminta penjelasan terkait intervensi politik PKB dalam pelaksanaan Muktamar NU. Pada kesempatan itu, Ansor juga mendesak PCNU untuk menurunkan bendera PKB yang dipasang bersamaan dengan bendera NU di berbagai wilayah di Kabupaten Jombang.
Baca Juga: Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU
“Kami sebagai banom NU dari GP Ansor, Fatayat, Muslimat, IPNU, IPPNU Jombang sangat prihatin melihat kondisi ini. Kami memberi batas waktu sebelum 1 Syawal. Menjelang pelaksanaan Muktamar harus bersih dari atribut partai (PKB), agar tidak terjadi kericuhan dan segala intervensinya. Muktamar NU bukan ajang propaganda kepentingan partai politik dan segala atributnya,” tegasnya.
“Kami berharap muktamar NU harus dijaga dan dibersihkan dari nuansa kepentingan partai politik apapun. Jika cara santun tidak ditanggapi, Banom NU akan mengambil sikap tegas dengan menurunkan atribut parpol tersebut secara paksa. Kami juga sudah meminta pertimbangan kepada Ketua PCNU Jombang. Karena kami cinta terhadap NU,” tambah Muizun Hakam terlihat geram.
Sementara Ketua PCNU Jombang Kiai Isrofil Amar menangggapi protes Banom NU tersebut sebagai sikap yang wajar. Sebab GP Ansor tahu persis bahwa NU harus netral.
Baca Juga: Konflik Baru Cak Imin, Istri Said Aqil Mundur dari PKB, Akibat Khianat saat Muktamar NU?
“Keluhan Ansor atau Banom tersebut akan kita sampaikan ke forum pengurus pimpinan NU yang lain. Kita akan lanjutkan persoalan ini ke panitia daerah Muktamar agar memberikan sikap yang tegas. Sebagai pelaksana Muktamar, Panitia daereh supaya (harus) menjaga netralitasnya,” pungkasnya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News